top of page
Writer's pictureIsmi Fadillah

AMERICAN BEAUTY: POTRET KELAM DI BALIK KEHIDUPAN SEMPURNA ORANG AMERIKA 

Lester Burnham, seorang pria berusia 42 tahun memiliki kehidupan sempurna layaknya ‘American Dreams’, yaitu tinggal di lingkungan menengah bersama keluarga yang lengkap, istri yang cantik dan seorang anak perempuan. Setidaknya itulah image keluarga Burnham yang terlihat dari luar. Namun begitu menelisik ke dalam, kehidupan harmonis itu hanya untuk diperlihatkan kepada orang luar. Sudah bertahun-tahun lamanya Lester merasa bahwa hidupnya sudah mati. Hubungan Lester dengan Carolyn, istrinya, sudah hambar dan hubungannya dengan Jane, anak perempuannya yang telah remaja pun sangat kaku, dan jarang berkomunikasi.

Sebenarnya Lester adalah pria yang baik. Hanya saja tekanan hidup dan usia yang semakin tua, istri yang dominan dan ambisius dalam pekerjaannya membuat rumah tangganya kacau. Selama ini Lester hanya diam dan menuruti segala keegoisan istrinya. Kehidupan sex Lester dan istrinya juga buruk sehingga Lester mencari pelampiasan lain. Puncaknya adalah ketika Lester bertemu dengan Angela Hayes, sahabat anak perempuannya. Angela membuat Lester yang lama tak berhubungan sex, terobsesi dan pikirannya semakin liar. Ditambah dengan narkotika yang didapat Lester dari tetangga barunya membuat Lester semakin gila. Bahkan Lester tidak peduli saat istrinya ketahuan berselingkuh dengan pria lain. Jane yang mengetahui kalau Lester selalu memandang Angela dengan mesum, merasa jijik dengan ayahnya. Jane merasa Lester bukanlah ayah yang patut dijadikan contoh. Begitu bencinya Jane, terlintas di pikirannya untuk membunuh ayahnya. Potret kehidupan seperti itulah yang diangkat oleh sutradara Sam Mendez dalam American Beauty. Film yang dirilis tahun 1999 ini berhasil memenangkan 5 piala Oscar pada kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Terbaik, Naskah Terbaik, dan Sinematografi Terbaik. Film ini juga menuai banyak kritik dan pujian karena pesannya yang sangat satire. American Beauty tidak hanya mengangkat kisah Lester Burnham tapi juga orang-orang di sekeliling keluarga Burnham. Seperti Angela Hayes, sahabat Jane. Angela adalah sosok sempurna seorang remaja. Cantik dan populer. Angela sering bercerita pada Jane bahwa banyak laki-laki tergila-gila padanya dan ia mengaku telah berhubungan sex dengan banyak pria. Namun kenyataannya Angela masih gadis. Angela bercerita pada Jane hanya untuk membuat dirinya merasa lebih baik karena Jane selalu percaya bahwa Angela adalah sosok yang sempurna dibandingkan dirinya. Kisah menarik lainnya adalah keluarga Kolonel Frank Frits, keluarga yang baru pindah ke sebelah rumah keluarga Burnham. Karena latar belakang militernya, Frank mendidik keluarganya terutama anak laki-lakinya, Ricky, dengan sangat keras dan disiplin. Frank mewajibkan Ricky tes urin enam bulan sekali untuk memastikan Ricky bebas Narkoba. Semakin Frank bersikap keras terhadap Ricky, semakin Ricky membangkang Frank. Di depan Frank, Ricky selalu patuh. Tetapi di belakang ayahnya, Ricky justru menjadi pengedar sekaligus pemakai Narkoba. Untuk mengelabui Frank, urin yang selalu Ricky setor pada ayahnya tiap enam bulan sekali bukanlah urin miliknya. Selain itu Frank juga curiga kalau Ricky adalah penyuka sesama jenis. Frank bahkan memukul dan mengusir Ricky dari rumah karena curiga Ricky menjual diri sebagai ‘prostitute’ homoseksual. Padahal akhirnya terkuak bahwa Frank-lah yang menjadi penyuka sesama jenis. Kematian tragis Lester menjadi ending dari film ini. Lester mati ditembak saat dirinya mulai merasa rindu pada kehidupan awal pernikahannya dengan Carolyn yang sangat bahagia. Penyesalan dan pertanyaan pun menyelimuti keluarga Burnham serta orang-orang di sekelilingnya. Pada akhirnya potret kehidupan yang disajikan American Beauty kembali ke diri kita apakah bersedia menjalani hidup dengan penuh kepura-puraan demi mempertahankan kesempurnaan. Tentunya siapa pembunuh Lester akan diketahui jika sobat film menonton film ini.

0 views0 comments

Comentários


Post: Blog2_Post
bottom of page