Jika negara barat punya kisah kasih tak sampai sepanjang masa yaitu Romeo and Juliet. India punya Devdas. Ya, Devdas bisa disebut Romeo and Juliet-nya India. Keduanya sama-sama berasal dari novel klasik dan seringkali dibuat versi film atau lakon teater. Sama-sama memiliki kisah tragis dan tak bahagia di ending ceritanya.
Devdas adalah kisah klasik romansa India yang ditulis oleh Sarat Chandra Chattopadhyay pada tahun 1917. Kisah ini diangkat ke layar Bollywood oleh sutradara Sanjay Leela Bhansali. Devdas telah mengagumkan dunia perfilman lokal India dengan berhasil menyabet penghargaan sutradara terbaik, film terbaik, aktor terbaik, serta aktris terbaik pada Filmfare Awards tahun 2002. Bahkan di dunia Internasional, Devdas telah diakui dengan mendapat nominasi Best Foreign Language Film di BAFTA Awards.
Devdas versi Sanjay Leela Bhansali memang didukung oleh aktor papan atas Bollywood seperti Shah Rukh Khan, Aishwarya Rai, dan Madhuri Dixit. Menonton Devdas layaknya menonton pertunjukkan teater karena skenarionya yang amat puitis serta akting para pemain yang sangat matang. Latar film dibuat detail dan megah lengkap dengan nuansa kental India era 1920-an yang tertuang dalam pakaian serta perhiasan para pemainnya.
Devdas berkisah tentang sepasang kekasih yang cintanya tak direstui akibat tradisi dan kasta yang masih berlaku di India. Devdas berasal dari kalangan keluarga terpelajar, sedangkan Parvati atau Paro dari keluarga seniman yang dipandang sebelah mata. Devdas dan Paro bersahabat sejak kecil. Setelah beranjak remaja Devdas menempuh study di London selama beberapa tahun. Setelah Devdas kembali, Devdas mendapati Paro telah menjadi gadis yang sangat cantik lalu mereka pun jatuh cinta. Sesuai tradisi yang berlaku saat itu, pihak keluarga perempuan-lah yang harus melamar anak laki-laki yang ingin dijadikan menantu. Tetapi keluarga Devdas malah mempermalukan keluarga Paro di depan umum sehingga Ibunda Paro bersumpah bahwa ia akan mendapatkan menantu yang lebih kaya dan lebih terhormat dari keluarga Devdas.
Sumpah yang diucapkan ibunda Paro tak hanya gertakan semata. Paro betul-betul dinikahkan dengan duda beranak tiga yang kaya raya. Mendengar hal tersebut hati Devdas hancur sehingga memutuskan untuk meninggalkan rumah. Devdas pun mulai menyentuh minuman keras untuk melupakan Paro dan menghabiskan waktunya mabuk-mabukkan di rumah bordil bersama wanita penghibur bernama Chandramukhi. Chandramukhi yang iba melihat Devdas pada akhirnya jatuh cinta pada Devdas. Namun cinta Devdas telah terpaku untuk Paro seorang.
Pada akhir cerita, Devdas mati karena sakit akibat kecanduan alkohol. Paro yang selama ini memendam perasaannya untuk Devdas menyesal karena tak bisa menemuinya sampai Devdas mati.
Bagi pecinta Bollywood Devdas adalah film yang wajib ditonton. Seperti ciri khas film India pada umumnya, film ini juga dimanjakan dengan tarian dan lagu yang membuat mabuk kepayang seperti Re Dola Re Dola, Hamesha Tumko Chaha, Silsila Yeh Chahatka, Bairi Piya, dan lainnya. Setiap track dibuat apik dengan musik kental tradisional India, dijamin bikin terkesima.
Comments